Pekerja Tersertifikasi Ditarget Naik 25%

Pemerintah menargetkan jumlah tenaga kerja sektor pariwisata yang tersertifikasi pada tahun ini mencapai 500.000 orang, naik 25% dari tahun lalu.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pada 2018, pekerja pariwisata yang telah tersertifikasi hanya 400.000 orang. Angka tersebut baru mencakup 4.2% dari total tenaga kerja sektor pariwisata di Tanah Air.

Untuk mencapai target tahun ini, pemerintah akan mensertifikasi 70.000 pekerja sektor pariwisata. Selain itu, sebanyak 65.000 pekerja diharapkan melakukan sertifikasi secara mandiri.

“Jumlah pekerja di sektor pariwisata masih sedikit dibandingkan dengan rasio jumlah penduduk. Namun, Indonesia berada di urutan ke-5 dibandingkan dengan negara-negara Asean lainnya terkait dengan jumlah tenaga kerja sektor pariwisata,” ujarnya belum lama ini.

Untuk itu, lanjutnya, pengembangan SDM kepariwisataan merupakan pekerjaan rumah yang paling menantang di tengah target 20.000 kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019.

Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia, Azril Azahari berpendapat, sampai saat ini pemerintah belum memiliki perencanaan yang jelas soal tenaga kerja di bidang pariwisata.

Padahal, sertifikasi dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi pekerja di sektor tersebut. Hingga saat ini, lanjutnya, tidak ada data pasti tentang jumlah pekerja di sektor pariwisata dan jumlah yang telah tersertifikasi.

“Bagaimana mau mengadakan sertifikasi tenaga kerja pariwisata, (jika) tidak mengetahui berapa sebenarnya kebutuhan tenaga kerja dan juga jabatan apa saja yang ada saat ini?” katanya.

Menurutnya, tidak adanya data akurat tentang kebutuhan dan ketersediaan pekerja di sektor pariwisata menjadi penyebab banyaknya lulusan Sekolah Menengah Kejuruan yang menganggur.

“Memang, banyak sekolah training untuk pariwisata, tapi tak ada data pasti berapa banyak jumlah pekerja di sektor pariwisata, baik di perhotelan, di agen perjalanan, maupun restoran,” ucap Azril.

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakhiri menuturkan, untuk meningkatkan kualitas SDM Kepariwisataan, kementeriannya mendatangkan instruktur dari kalangan pengusaha untuk melatih di Balai Latihan Kerja (BLK). “Kami juga membangun BLK di destinasi pariwisata,” tuturnya. (Yanita Petriella)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *